
Perbedaan CV dan portofolio sering kali membingungkan pencari kerja, terutama bagi fresh graduate atau mereka yang baru masuk ke dunia profesional. Banyak yang belum tahu kapan harus membuat CV saja, kapan perlu portofolio, dan apakah keduanya selalu dibutuhkan.
Perbedaan CV dan portofolio juga berdampak besar pada cara perusahaan menilai kandidat. Di era digital saat ini, HR tidak hanya ingin tahu apa pengalaman Anda, tapi juga ingin melihat bukti nyatanya. Di sinilah pentingnya memahami dua dokumen ini secara mendalam.
Menurut penelitian LinkedIn, 75% HRD mengaku menolak kandidat dalam 30 detik hanya karena format CV salah. Lebih parah lagi, 90% portofolio desainer dinilai tidak relevan dengan kebutuhan perusahaan (Data Behance, 2024).”
Anda mungkin sudah sering mendengar:
- “CV dan portofolio itu berbeda”
- “Portofolio wajib buat kreatif”
Tapi tahukah Anda:
Kesalahan fatal seperti mencantumkan foto tidak profesional di CV bisa langsung membuat Anda diabaikan rekruter.
Portofolio programmer yang hanya berisi screenshot kode tanpa penjelasan sama sekali tidak berguna.
Perbedaan CV dan Portofolio Berdasarkan Definisi
Perbedaan CV dan portofolio yang pertama dapat dilihat dari definisinya. CV (Curriculum Vitae) adalah dokumen ringkasan berisi informasi pribadi, riwayat pendidikan, pengalaman kerja, dan keterampilan. CV dibuat untuk memberi gambaran singkat dan padat kepada perekrut.
Fungsi Utama:
- Syarat wajib lamaran kerja formal.
- Digunakan untuk filter administrasi oleh ATS (Applicant Tracking System).
Contoh Visual:
[Gambar: Screenshot CV finansial dengan annotasi]
(Area kuning: Highlight pencapaian numerik seperti “Meningkatkan profit 30%”)
Sebaliknya, portofolio adalah kumpulan karya, proyek, atau bukti konkret atas pengalaman dan skill yang Anda miliki. Perbedaan CV dan portofolio terletak pada fungsi: CV bersifat ringkasan, sementara portofolio adalah bukti yang mendalam.
Fungsi Utama:
- Menunjukkan kualitas kerja (bukan sekadar klaim di CV).
- Kunci untuk freelancer dan industri kreatif.
Contoh Visual:
[Gambar: Tampilan portofolio UX Designer di Behance]
(Area merah: Highlight testimoni klien & metrics seperti “Meningkatkan conversion rate 25%”)
Baca Juga: Panduan Terlengkap Interview Kerja Terbaru 2025
Tabel Perbandingan + Analisis Spesifik Industri
Perbedaan CV dan Portofolio
Aspek | CV | Portofolio |
---|---|---|
Tujuan | Buktikan kualifikasi formal | Tunjukkan skill praktis |
Format | PDF/Docx (1-2 halaman) | Website/PDF/Video |
Konten | Pendidikan, Pengalaman | Projek, Studi Kasus, Testimoni |
Industri | Semua bidang | Kreatif/Teknis (IT, Desain) |
Kebutuhan Spesifik Industri
- IT/Programmer:
- CV: Cantumkan tech stack (Python, SQL, dll.).
- Portofolio: Link GitHub + penjelasan solusi coding.
- Desain Grafis:
- CV: Minimalis, fokus pada typography.
- Portofolio: Mockup high-res + proses kreatif.
- Akademik/Beasiswa:
- CV: Publikasi penelitian, nilai IPK.
- Portofolio: Paper terpilih + conference.
Baca Juga: Pedoman Lengkap Membuat CV
Perbedaan CV dan Portofolio dari Isi dan Struktur

Perbedaan CV dan portofolio juga dapat dianalisis dari struktur isinya. CV biasanya memuat:
- Data pribadi
- Pendidikan
- Pengalaman kerja
- Keterampilan
- Sertifikasi
- Bahasa
Sedangkan portofolio memuat:
- Kumpulan proyek atau karya
- Deskripsi per proyek
- Peran dan kontribusi Anda
- Tools atau software yang digunakan
- Hasil akhir atau testimoni (jika ada)
Dengan kata lain, perbedaan CV dan portofolio terlihat jelas: CV menyampaikan apa yang Anda lakukan, sedangkan portofolio menunjukkan bagaimana Anda melakukannya dan seperti apa hasilnya.
Perbedaan CV dan Portofolio dari Jumlah Halaman
Perbedaan CV dan portofolio berikutnya adalah dari panjang atau jumlah halamannya. CV idealnya hanya terdiri dari 1–2 halaman. Untuk profesional senior, bisa sampai 3 halaman maksimal.
Sebaliknya, portofolio bisa sangat bervariasi: mulai dari 5 halaman hingga puluhan halaman, bahkan berbentuk website interaktif. Inilah mengapa perbedaan CV dan portofolio sangat penting disadari saat Anda ingin mengesankan HR dalam waktu singkat.
Perbedaan CV dan Portofolio Berdasarkan Tujuan

Perbedaan CV dan portofolio juga menyangkut tujuannya. CV digunakan sebagai alat screening awal, terutama saat proses rekrutmen massal. Portofolio lebih digunakan untuk validasi keterampilan dan menunjukkan nilai unik seorang kandidat.
Baca Juga: Cara Membuat Portofolio Kerja
Perbedaan CV dan Portofolio dalam Nilai Tambah

Perbedaan CV dan portofolio juga berdampak pada nilai tambah di mata recruiter. CV menunjukkan pengalaman dan keahlian Anda secara deskriptif, sedangkan portofolio menunjukkan bukti dari keahlian tersebut secara visual dan naratif.
Perbedaan CV dan portofolio ini akan menentukan seberapa besar Anda mampu menjual value diri Anda. Misalnya:
- CV menunjukkan bahwa Anda pernah bekerja sebagai copywriter.
- Portofolio menunjukkan seperti apa gaya penulisan Anda, proyek mana yang pernah Anda tangani, dan seberapa efektif hasilnya.
Perbedaan CV dan Portofolio Berdasarkan Kapan Digunakan

Perbedaan CV dan portofolio juga bisa dilihat dari situasi kapan keduanya digunakan. CV selalu diperlukan dalam proses lamaran kerja, baik untuk pekerjaan penuh waktu, paruh waktu, maupun magang.
Perbedaan CV dan portofolio menjadi penting ketika melamar pekerjaan yang menuntut kreativitas atau kemampuan teknis yang tidak cukup hanya dijelaskan lewat teks. Misalnya, UI/UX Designer, Software Developer, Penulis Konten, atau Arsitek.
Situasi umum:
- CV dikirim di tahap awal lamaran
- Portofolio diminta saat tahap wawancara atau seleksi lanjutan
- Untuk freelance, portofolio seringkali lebih penting dari CV
Perbedaan CV dan Portofolio Melalui Studi Kasus Nyata
Perbedaan CV dan portofolio akan lebih jelas jika kita lihat melalui contoh nyata.
Kasus 1: Fresh Graduate Marketing
- CV: Berisi pengalaman organisasi, magang, dan skill umum seperti Canva, Excel.
- Portofolio: Berisi hasil kampanye Instagram untuk UKM lokal yang pernah ditangani saat magang, lengkap dengan grafik performa.
Kasus 2: UI/UX Designer
- CV: Menyebutkan pengalaman sebagai UI/UX Intern di sebuah startup.
- Portofolio: Menampilkan studi kasus lengkap: problem, wireframe, user journey, mockup akhir, dan tools (Figma, Adobe XD).
Kasus 3: Content Writer
- CV: Mencantumkan pengalaman menulis artikel SEO untuk startup edukasi.
- Portofolio: Berisi tautan ke artikel yang sudah dipublikasikan di Medium, blog perusahaan, atau PDF kompilasi tulisan.
Baca Juga: Panduan Lengkap Menulis Soft Skill di CV
Perbedaan CV dan Portofolio dalam Digital Personal Branding
Perbedaan CV dan portofolio juga berperan dalam strategi membangun personal branding digital. CV biasanya diunggah ke LinkedIn, job portal, atau dikirim via email.
Perbedaan CV dan portofolio dari sisi branding adalah bahwa portofolio bisa menjadi media promosi permanen. Portofolio yang dibangun dengan domain pribadi (misalnya: namamu.com) akan membuat kamu lebih mudah ditemukan melalui Google dan bisa diakses kapan saja oleh klien atau HR.
Tips branding:
- Gunakan CV untuk menjaring peluang
- Gunakan portofolio untuk memperkuat identitas profesional
- Tautkan keduanya agar saling melengkapi
Perbedaan CV dan Portofolio dari Tools Pembuatannya
Perbedaan CV dan portofolio dalam aspek teknis juga cukup mencolok. Berikut beberapa rekomendasi tools:
Tools untuk Membuat CV:
- Canva – User-friendly, banyak template
- Zety – Template profesional dengan format ATS
- Novoresume – Fokus pada tata letak rapi
- Microsoft Word/Google Docs – Sederhana tapi efektif
Tools untuk Portofolio:
- Behance – Terbaik untuk desainer grafis
- GitHub – Cocok untuk developer dan programmer
- Dribbble – Showcase desain UI/UX
- Notion – Fleksibel dan bisa digunakan oleh siapa saja
- Webflow / WordPress – Untuk personal branding level lanjut
Kesalahan Fatal & Tips Psikologi HRD
5 Kesalahan Umum
- CV:
- Foto selfie tidak profesional.
- Tidak ada keywords spesifik dari jobdesc.
- Portofolio:
- Tidak ada kontak jelas.
- Karya tidak diorganisir berdasarkan skill.
Apa yang Dicari HRD?
- 7 Detik Pertama:
- CV: Nama, Posisi Terakhir, Perusahaan Terkenal.
- Portofolio: Karya Pertama yang Eye-Catching.
- Contoh Nyata:“Portofolio desainer Sarah langsung dilirik karena menampilkan before-after redesign website klien.” (Sertakan screenshot)
Baca Juga: Cara Membuat Akun Linkedin Dari Nol
Rangkuman Talentiv
Perbedaan CV dan portofolio bukan soal mana yang lebih penting, melainkan bagaimana keduanya saling melengkapi. CV membantu Anda masuk ke tahap seleksi awal, sedangkan portofolio membuat Anda diingat dan dipertimbangkan lebih serius oleh recruiter atau klien.
Jadi, jangan hanya mengandalkan CV atau mengirim portofolio saja. Buat keduanya bekerja untuk Anda CV yang profesional, dan portofolio yang mencerminkan kualitas serta karakter Anda sebagai seorang profesional.
Bisakah portofolio menggantikan CV?
Tergantung industri. Untuk creative role, bisa! Tapi tetap siapkan CV singkat.
Apakah CV dan portofolio bisa digabung dalam satu file?
Bisa, terutama jika Anda melamar pekerjaan yang menuntut portofolio. Gunakan format PDF interaktif atau link ke halaman online.
Apakah portofolio bisa dibuat hanya dari proyek pribadi?
Bisa, Proyek pribadi, studi kasus, atau proyek fiktif tetap valid jika Anda bisa menjelaskan proses dan hasilnya dengan baik.