
Perkenalan saat interview melalui Studi LinkedIn mengungkap: 7 dari 10 recruiter sudah menentukan penilaian dalam 120 detik pertama wawancara. Sementara, riset Glassdoor menunjukkan:
- Kandidat yang menyebut pencapaian spesifik di 30 detik pertama memiliki 40% kesempatan lebih besar lanjut ke tahap berikutnya.
- Kesalahan umum: Terlalu fokus pada biodata (yang sudah ada di CV) atau terlalu singkat (“Nama saya Andi, salam kenal”).
Apa yang HRD benar-benar cari?
- Relevansi: Apakah skill/kepribadian Anda cocok dengan kebutuhan tim?
- Komunikasi: Apakah Anda bisa menyampaikan ide dengan jelas dan percaya diri?
- Cultural Fit: Apakah Anda bisa adaptasi dengan nilai perusahaan?
Contoh buruk:
“Saya Budi, lulusan Universitas X jurusan Manajemen. Saya orang yang pekerja keras dan suka belajar hal baru.”
Terlalu generik, tidak ada nilai unik.
Untuk itu mari kita bahas bagaimana perkenalan saat interview yang baik dan benar ala Talentiv, simak artikel tersebut ya.
Mengapa Perkenalan Diri Itu Penting?
Perkenalan saat interview adalah momen pertama dalam interview yang menentukan arah dan kesan terhadap Anda. Banyak kandidat terlalu fokus pada pertanyaan teknis dan lupa bahwa impresi pertama terbentuk dalam 7–30 detik pertama. Dalam waktu singkat ini, HRD sudah menilai kepercayaan diri, cara berbicara, serta relevansi pengalaman Anda dengan posisi yang dilamar.
Interview bukan hanya soal isi jawaban, tapi juga bagaimana Anda menyampaikannya. Dan itu dimulai dari perkenalan saat interview.
Persiapan Sebelum Interview
Sebelum berbicara satu patah kata pun, pastikan Anda:
1. Siap secara fisik dan mental
- Tidur cukup malam sebelumnya
- Sarapan agar tidak lemas
- Datang 10–15 menit lebih awal
2. Berpakaian rapi dan profesional
- Sesuaikan dengan budaya perusahaan
- Gunakan warna netral jika ragu (putih, navy, abu-abu)
3. Riset profil perusahaan dan posisi
- Apa misi dan budaya perusahaan?
- Kualifikasi dan tantangan peran yang Anda lamar
4. Latihan bicara di depan cermin atau teman
- Latih intonasi, kecepatan, ekspresi wajah
- Rekam untuk evaluasi sendiri
Baca Juga: Panduan Lengkap Interview Kerja 2025
Saat Masuk: Salam Pembuka yang Profesional

Perkenalan saat interview dimulai sejak Anda membuka pintu. Sampaikan salam dengan sopan dan percaya diri:
“Selamat pagi, Bapak/Ibu. Terima kasih atas kesempatan interview hari ini.”
Berikan senyum, jabat tangan jika diperkenankan, dan jangan lupa melakukan kontak mata dengan sopan.
Struktur Perkenalan Diri (Langkah demi Langkah)
Gunakan struktur berikut untuk membangun perkenalan saat interview yang runut, ringkas, dan berbobot:
- Nama dan panggilan:“Perkenalkan, nama saya Rina Anggraini. Biasa dipanggil Rina.”
- Usia dan domisili:“Saya berusia 24 tahun dan berdomisili di Yogyakarta.”
- Latar belakang pendidikan:“Saya lulusan S1 Psikologi dari Universitas Gadjah Mada, dengan IPK 3,7.”
- Pengalaman kerja/organisasi/magang:“Selama kuliah, saya aktif sebagai Ketua Divisi Rekrutmen di BEM Fakultas dan sempat magang sebagai Talent Acquisition Intern di Telkom Indonesia.”
- Skill dan keahlian:“Saya terbiasa menggunakan Google Workspace, ATS tools seperti Jobstreet dan Glints, serta memiliki keterampilan komunikasi yang baik.”
- Alasan melamar dan relevansi:“Saya tertarik bergabung di perusahaan ini karena reputasinya yang kuat dalam pengembangan SDM, dan saya merasa nilai-nilai perusahaan sejalan dengan prinsip kerja saya.”
- Penutup yang antusias:“Saya berharap bisa memberikan kontribusi terbaik jika diberi kesempatan bergabung.”
Tambahan Strategis: Gunakan Teknik STAR dan Elevator Pitch
Teknik STAR (Situation, Task, Action, Result)
Saat Anda menyebutkan pengalaman dalam perkenalan saat interview, gunakan format STAR agar lebih mudah dipahami dan terstruktur:
Situation: “Saat saya menjadi Ketua Divisi…” Task: “Saya bertanggung jawab menyusun SOP rekrutmen.” Action: “Saya melakukan koordinasi dengan 5 departemen.” Result: “Alhasil, proses seleksi menjadi 30% lebih efisien.”
Elevator Pitch (Kurang dari 60 detik)
Rangkuman jual diri secara secara ringkas saat perkenalan saat interview:
“Saya seorang psikolog muda dengan passion di bidang rekrutmen, berpengalaman magang di perusahaan besar, dan terbiasa bekerja dalam tim. Saya siap beradaptasi cepat dan mendukung tim HR mencapai target.”
Contoh Perkenalan Saat Interview Berdasarkan Level Kandidat

Lulusan SMA/SMK
“Perkenalkan, saya Dimas Ardiansyah, lulusan SMK Jurusan Administrasi Perkantoran. Saya aktif dalam kegiatan OSIS dan pernah magang di PT Pos Indonesia. Saya memiliki kemampuan mengetik cepat, mengelola dokumen, dan terbiasa menggunakan Microsoft Office.”
Untuk Fresh Graduate (Contoh Bahasa Indonesia & Inggris)
Rumus: Latar Belakang + Skill Relevan + Motivasi
Contoh:“Saya [Nama], lulusan [Jurusan] dari [Kampus]. Selama kuliah, saya aktif di organisasi [Sebutkan], di mana saya mengembangkan skill [Skill Relevan, e.g., leadership, analisis data]. Saya sangat tertarik dengan posisi ini karena [Alasan Spesifik, e.g., passion di bidang digital marketing sesuai project akhir saya]. Saya siap berkontribusi dengan [Sebut 1 Value, e.g., kreativitas atau kemampuan riset].”
Versi Bahasa Inggris:
“My name is [Name], a recent graduate from [University] with a degree in [Major]. Through my internship at [Company], I developed strong skills in [Skill]. I’m excited about this role because [Specific Reason]. I believe my [Unique Trait] can add value to your team.”
Untuk Profesional (Mid-Level/Senior)
Rumus: Pencapaian + Impact + Visi
Contoh:“Saya [Nama] dengan pengalaman [X tahun] di bidang [Industri]. Di perusahaan sebelumnya, saya berhasil [Pencapaian Numerik, e.g., meningkatkan engagement 25% dalam 3 bulan]. Saya mencari tantangan baru di [Perusahaan] karena selaras dengan visi saya di [Sektor]. Saya ingin membawa expertise di [Skill Khusus] untuk membantu tim mencapai [Target Perusahaan].”
Untuk Career Switcher
Rumus: Transferable Skill + Alasan Pindah + Komitmen
Contoh:“Sebelumnya, saya [Posisi Lama] di [Industri Lama], di mana saya menguasai [Skill yang Relevan dengan Posisi Baru, e.g., manajemen proyek]. Saya memutuskan beralih ke [Industri Baru] karena [Alasan Logis, e.g., tertarik dengan perkembangan teknologi]. Saya telah mempersiapkan diri dengan [Kursus/Sertifikat] dan yakin bisa berkontribusi melalui [Sebut Skill].”
Script Template Perkenalan Saat Interview

Wawancara Corporate Formal
“Selamat pagi, saya [Nama]. Saat ini, saya menjabat sebagai [Posisi] di [Perusahaan], dengan fokus pada [Area Kerja]. Saya memiliki pengalaman [X tahun] dalam [Skill Khusus], termasuk saat memimpin proyek [Sebutkan] yang berhasil [Hasil]. Saya tertarik dengan posisi ini karena melihat kesempatan untuk [Kontribusi Spesifik].”
Wawancara Startup Kreatif
*”Hai! Saya [Nama], seorang [Role] yang passionate tentang [Topik, e.g., UX design atau growth hacking]. Saya senang membangun [Produk/Konsep] dari 0, seperti saat saya [Ceritakan Pengalaman Unik]. Saya tertarik bergabung dengan [Startup] karena budaya [Sebut Nilai Perusahaan, e.g., inovasi atau kolaborasi] yang sejalan dengan gaya kerja saya.”*
Wawancara Virtual
“Halo Pak/Ibu, saya [Nama]. Senang bisa bertemu via [Platform] hari ini. Saya seorang [Posisi] dengan spesialisasi di [Bidang]. Di [Perusahaan Sebelumnya], saya membantu [Sebut Pencapaian]. Saya sangat antusias dengan peluang di [Perusahaan] karena [Alasan]. Saya percaya [Skill Saya] bisa mendukung [Tujuan Tim].”
Kesalahan Umum Perkenalan Saat Interview (dan Cara Menghindarinya)
- Bertele-tele dan terlalu panjang
- Fokus pada poin penting saja
- Tidak percaya diri
- Latihan bicara dengan nada tegas dan rileks
- Mengulang CV secara mentah
- Ceritakan dengan personal, bukan sekadar data
- Terlalu informal atau bercanda berlebihan
- Sesuaikan gaya bicara dengan budaya perusahaan
- Kritik perusahaan atau atasan sebelumnya
- Hindari sikap negatif
Baca Juga: Bagaimana Menyampaikan Kelebihan dan Kekurangan saat Interview Kerja
VIII. Tips Praktis Lainnya
Bahasa Tubuh
- Duduk tegak, jangan menyilang tangan
- Kontak mata sewajarnya
- Jangan menyentuh wajah atau bermain dengan tangan
Intonasi dan Tempo Bicara
- Bicaralah dengan jelas dan tidak tergesa-gesa
- Gunakan jeda untuk menekankan poin penting
Latihan dan Feedback
- Latihan dengan teman atau mentor
- Gunakan rekaman video untuk evaluasi
IX. Checklist dan Template Latihan
Checklist Cepat Sebelum Interview:
- Sudah riset perusahaan?
- Sudah tahu struktur perkenalan?
- Sudah latihan dengan waktu <60 detik?
- Sudah siap 1–2 pengalaman dengan STAR?
- Sudah menyiapkan jawaban jika ditanya balik?
Template Latihan:
Nama:
Domisili:
Latar belakang pendidikan:
Pengalaman kerja/organisasi:
Skill utama:
Alasan melamar:
Closing statement:
Baca Juga: cara menolak tawaran kerja
Tips dari 5 HRD Top Perusahaan
- HRD Gojek: “Jangan katakan ‘saya cepat belajar’—tunjukkan dengan contoh! Misal: ‘Dalam 2 minggu, saya kuasai tools baru untuk menyelesaikan project X.'”
- HRD Tokopedia: “Di startup, sisipkan quirky fact, seperti ‘Saya suka bangun jam 4 pagi buat coding sambil denger Lofi.'”
- HRD Bank BCA: *”Untuk posisi client-facing, sebutkan angka: ‘Saya handle 50+ klien dengan kepuasan 95%.'”*
Rangkuman Talentiv
Perkenalan diri bukan sekadar formalitas, tapi momen krusial untuk membangun kepercayaan pewawancara terhadap Anda. Dengan struktur yang tepat, latihan konsisten, dan sikap percaya diri, Anda bisa membuka peluang lebih besar untuk lolos ke tahap berikutnya.
Ingatlah bahwa bukan hanya siapa Anda, tapi bagaimana Anda memperkenalkan siapa Anda yang akan diingat oleh HRD.
Berapa lama idealnya perkenalan diri saat interview?
1-1,5 menit (120-180 kata). Lebih dari 2 menit dianggap terlalu panjang oleh 80% HRD
Bagaimana jika saya nervous dan blank?
Gunakan teknik ‘buying time’: ‘Pertanyaan yang bagus, izinkan saya merangkum…’
“Tarik napas dalam, lalu mulai dengan nama dan latar belakang singkat.”
Contoh: “Maaf, saya sedikit gugup. Saya [nama], lulusan [kampus] dengan pengalaman di [bidang]…”
Haruskah menyebut gaji ekspektasi?
Jawaban: “Tidak, kecuali ditanya langsung. Fokus dulu pada value Anda.”
Pengecualian: Jika perusahaan meminta di awal (biasanya startup).